Selasa, 05 Mei 2009

STRATEGI PEMANFAATAN I C T DALAM MASYARAKAT PENDIDIKAN


Pada masa yang akan datang aplikasi dalam dunia pendidikan akan menjadi “Killer Aplication” yang sangat berpengaruh. Artinya segala perkembangan aplikasi pendidikan akan menguasai perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Seperti diungkapkan oleh John Chambers, seorang pakar teknologi dari Cisco System, Amerika: The next big killer application for the internet is going to be education”.

Dilatarbelakangi upaya meningkatkan SDM dengan strategi pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) Information and Communication Technolgi (ICT) dalam pendidikan yang sejalan dengan upaya masyarakat dunia yang sedang mengembangkan tatanan masyarakat informasi.

Maka upaya pemanfaatan ICT dalam bidang pendidikan telah dimulai dan sudah banyak berbagai inisiatif agar sekolah memanfaatkan ICT. Kementerian Komunikasi dan Informasi, dalam situsnya www.kominfo.go.id tanggal 30 April 2004, antara lain memiliki program fasilitasi koordinasi di antara stakeholder, yaitu pemerintah, dunia usaha dan masyarakat agar setiap sekolah memiliki satu laboratorium komputer yang terhubung dengan jaringan internet. Program yang disebut One School One Computer's Lab (OSOL) merupakan salah satu program dalam rangka meningkatkan kesiapan masyarakat agar mampu menggunakan telematika / ICT.

Pada kenyataannya saat ini sudah banyak sekolah-sekolah din Indonesia yang berupaya untuk menuju kearah pemanfaatan ICT. Terutama sekolah di kota-kota besar, ICT merupakan kebutuhan mutlak bagi masayarakat sekolah. Bahkan di desa-desapun, Sekolah Dasar yang ada sudah dilengkapi dengan laboratorium komputer, walaupun hanya komputer bekas dan agak tertinggal dengan ruangan yang serba terbatas, Kenyataan ini sudah menggambarkan suatu usaha untuk mengikuti perkembangan jaman dengan memanfaatkan sarana Teknologi Informasi untuk media belajar. Tidak dapat dipungkiri lagi saat ini semua media pembelajaran sudah dapat diadopsi dalam paket multimedia bebasis ICT, kenyataan mengatakan bahwa siswa lebih tertarik dan termotivasi belajar dengan menggunakan fasilitas multimedia dari pada dengan media yang konvensional. Lalu bagaimana tindakan kita sebagai masyarakat yang berkecimpung dalam dunia pendidikan, apakah akan terus terlena dengan media yang sudah tertingal teknologi?, apakah dari segala fasilitas ICT yang sudah ada di sekolah-sekolah dan lembaga-lembaga pendidikan itu hanya sarana semu yang tidak dimaksimalkan pemanfaatannya ?, hanya untuk gagah-gagahan dan semata-mata memenuhi tuntutan jaman ?, atau akan beranjak untuk meningkatkan kemampuan diri untuk menyongsong dengan tanggung jawab dan senang hati segala kemajuan yang telah ada dengan belajar dan bekerja lebih giat lagi.

Permasalahan yang banyak timbul adalah kesiapan dari SDM yang ada, baik secara nasional maupun regional. Ditinjau dari segi sumber daya manusia saat ini masih banyak masyarakat pendidikan masih enggan untuk mempelajari teknologi, terutama yang berhubungan dengan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Sikap apatis terhadap teknologi yang sebenarnya dapat membantu mempercepat proses transfer pengetahuan sering kita jumpai pada masyarakat pendidikan. Ironisnya adalah ketidakaktifan dalam belajar teknologi informasi dengan alasan usia yang sudah mendekati masa purna kerja “ Biarlah anak-anak saya saja yang belajar” kalimat demikian sering kita jumpai dalam dialog sesama profesi pendidikan. Bukankah belajar itu tanpa mengenal usia? Dan belajar yang optimal saat ini adalah belajar di mana teknologi informasi yang berkembang saat ini digunakan sebagai media untuk mempelajari ilmu pengetahuan yang lain. Pada kenyataannya perangkat teknologi informasi sangat membantu sekali pada setiap kinerja di masyarakat, dengan satu syarat mau untuk menguasai dengan jalan mempelajari dalam artian meluangkan waktu untuk belajar mengaplikasikan perangkat teknologi informasi untuk menunjang pekerjaan yang ditekuni. Hal ini terjadi karena perkembangan teknologi itu sendiri tidak dapat dibendung, sehingga memaksa semua masyarakat untuk menggunakannya, dan sasaran yang paling tepat adalah dengan mengaplikasikan pada semua sektor kehidupan yang bertolak dari sektor pendidikan.

Betapa naifnya bila suatu instansi yang mempunyai fasilitas teknologi informasi lengkap karena mampu untuk melakukan pengadaan alat tersebut, namun pada prakteknya peralatan tersebut hanya berguna sebagai pajangan dan mungkin hanya 10 persen manfaatnya saja yang digunakan, hal ini merupakan tindakan yang tidak efisien.

Pada dasarnya untuk mempelajari dan mengembangkan konsep ICT sangatlah sederhana, tinggal bagaimana seseorang mengembankan pola pikirnya ke arah positif untuk maju dan berkembang untuk mendapatkan tingkat akselerasi yang baik. Setelah pemanfaatan ICT dapat dikuasai maka yang tidak kalah pentingnya adalah bagaimana mengaplikasikan ICT dalam kehidupan bermasyarakat. Beberapa hal berikut ini dapat kita jadikan acuan sebagai konsep dasar yang paling sederhana dalam mengaplikasikan ICT dalam dunia pendidikan.

1. Sebagai sumber informasi tentang unit-unit terkait dengan kinerja lembaga dalam proses belajar mengajar.

• Sumber data informasi lembaga yang berfungsi sebagai media informasi dan promosi kinerja lembaga.

• Berkenaan dengan tujuan dan sasaran dari pendidikan dan pembelajaran pada masyarakat pendidikan.

• Apakah silabus yang dipakai sudah tepat dan dimana tempat untuk mencari acuan yang tepat.

• Metode-metode pengajaran harus tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan

• Jadwal pelajaran , jadwal diklat, atau jadwal ujian dapat di-upload secara online

• Pemberian tugas dan pengumpulan data

• Sebagai media penampung informasi daftar referensi atau bahan bacaan

• Profil lembaga dan kontak pengajar atau masyarakat instansi

2. Sarana kemudahan presentasi dan akses ke sumber referensi

• Pemanfaatan diktat dan catatan pelajaran

• Memudahkan pencarian dan pembuatan bahan presentasi

• Sebagai bank data semisal mencari contoh ujian yang lalu atau soal yang lalu

• Sebagai media tanya jawab / FAQ (frequently asked questions)

• Sumber-sumber referensi untuk pengerjaan tugas

• Sebagai penyedia situs-situs bermanfaaat

• Pencarian artikel-artikel dalam jurnal online

3. Sarana Komunikasi dalam kelas yang atraktif, inovatif dan menarik

• Pemanfaatan forum diskusi online

• Mailing list diskusi

• Papan pengumuman yang menyediakan informasi (perubahan jadwal kuliah, informasi tugas dan deadline-nya)

4. Sarana untuk melakukan kerja kelompok

• Sarana untuk sharing file dan direktori dalam kelompok

• Sarana diskusi untuk mengerjakan tugas dalam kelompok

5. Sistem ujian online dan pengumpulan umpan balik (feedback)

• Memanfaatkan fasilitas jaringan lokal maupun internet sebagai saran ujian yang online memudahkan dan menyederhanakan kerja pendidik.

Konsep diatas tidak mutlak harus ada semua dalam sebuah aplikasi ICT instansi pendidikan, karena tiap lembaga atau sekolah selalu mempunyai latar belakang keadaan dan topologi geografis yang berbeda, maka biasanya selalu mempunyai konsep yang berbeda pula. Yang paling penting adalah pemanfaatan ICT dapat diterapkan seoptimal mungkin untuk memberikan akselerasi pendidikan ke arah positif dan maju dengan lebih cepat, berkesinambungan, terarah dan terkoordinasi.

STRATEGI PEMANFAATAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN

Saat seseorang sudah jenuh menghadapi rutinitas sehari-hari yang serba monoton dan membosankan, maka diperlukan selingan baik berupa selingan pandangan, pendengaran, atau pemikiran. Kalimat di atas merupakan siratan bahwa manusia bukan robot yang selalu dapat bekerja dan berpikir berulang-ulang (Looping Sistem) tanpa batas, manusia memerlukan pengalaman lain yang menantang dan menarik perhatian, hal ini berlaku pada semua sisi kehidupan, demikian juga dalam proses belajar mengajar juga diperlukan suatu inovasi yang membuat proses belajar mengajar tidak menjemukan, yang sangat berkompenten dalam hal ini adalah pemanfaatan media pembelajaran yang kreatif dan inovatif.

Untuk membuat media pembelajaran yang kreatif dan inovatif bebasis ICT perlu memanfaatkan perangkat multimedia. Dengan perangkat multimedia dapat menyerap konsentrasi dari segala aspek rangsangan yang ada pada indra manusia, antara lain visual, audio dan motorik.

Pemanfaatan multimedia pembelajaran saat ini sudah banyak diproduksi dan diterapkan di sekolah-sekolah, universitas maupun lembaga diklat. Multimedia pembelajaran yang baik adalah paket yang dapat mengakomodasi semua konsep ICT yang sesuai untuk siapa, kapan dan dimana multimedia pembelajaran tersebut di- gunakan. Karena sebaik dan secanggih apapun multimedia pembelajaran dibuat kalau tidak dapat dicerna dengan mudah oleh pebelajar maka artinya media tersebut tidak baik karena tidak memberikan tambahan pemahaman pada pebelajar yang bersangkutan.

Hal-hal yang penting dalam penerapan dan pembuatan media pembelajaran berbasis ICT antara lain :

• Unsur visual yang sesuai dengan kondisi materi yang diajarkan. Misal menggunakan gambar atau animasi harus berhubungan dengan materi yang sedang dibahas. Jangan sampai animasi mendominasi tampilan sehingga terkesan menggangu

• Unsur suara yang jelas dan tertata sehingga mudah didengar secara sempurna dan terkesan indah, merdu dan mudah dipahami. Selingan musik hanya diberikan pada hal-hal yang tidak memerlukan perhatian serius untuk dianalisa dan dipahami.

• Pemanfaatan ukuran huruf yang tepat dan sesuai dengan topik dan materi yang dibahas serta seimbang dengan tampilan keseluruhan media yang ditayangkan.

• Penggunaan warna yang menarik sesuai dengan kondisi dan posisi tayangan dan harus diseimbangkan dengan warna huruf dan gambar yang ada.

PEMANFAATAN E-LEARNING.

Ketika kita berbicara tentang pemanfatan e-Learning, maka hakikatnya adalah sama saja dengan strategi pemanfaatan perangkat lunak. Hal ini karena e-Learning adalah juga merupakan suatu perangkat lunak. Aplikasi e-Learning terlengkap dan terbaik yang ada di internet belum tentu sesuai dengan kebutuhan sebenarnya dari pengguna. Saat ini sebenarnya industri e-Learning sedang mengalami krisis, yang berakibat ke kegagalan e-Learning. Dari sebuah studi tahun 2000 yang dilakukan oleh Forrester Group kepada 40 perusahaan besar menunjukkan bahwa sebagian besar pekerja (lebih dari 68%) menolak untuk mengikuti pelatihan/kursus yang menggunakan konsep e-Learning. Ketika e-Learning itu diwajibkan kepada mereka 30% menolak untuk mengikuti ([Dublin, 2003] dalam Romi Satria Wahono. IlmuKomputer.Com)

Sedangkan studi lain mengindikasikan bahwa dari orang-orang yang mendaftar untuk mengikuti e-Learning, 50-80% tidak pernah menyelesaikannya sampai akhir ([Delio, 2000] dalam Romi Satria Wahono. IlmuKomputer.Com)

Dari berbagai literatur yang ada, kegagalan e-Learning sebagian besar diakibatkan oleh kegagalan dalam analisa kebutuhan yang mengandung pengertian bahwa pengembang tidak berhasil meng-capture apa sebenarnya kebutuhan dari pengguna (user needs). Hasil dari proses analisa kebutuhan (requirements analysis) pengguna diterjemahkan sebagai fitur-fitur yang sebaiknya masuk dalam sistem e-Learning yang di kembangkan.

Sebagai pedoman fitur-fitur yang biasanya disediakan dalam sistem e-learning dapat menggunakan konsep penggunaan ICT yang penulis kemukakan diatas. Karena pada dasarnya e-Learning merupakan salah satu metode penerapan ICT yang berbasis WEB dengan menggunakan teknologi Internet, dalam artian sistem jaringan online yang lebih luas tanpa batas. Dengan sistem e-Learning, seseorang yang ingin belajar bebas untuk memilih apa yang akan di pelajari dalam waktu yang tidak terikat dan bebas untuk mengekspresikan semua materi yang didapatkan.

Dalam pembuatan konsep pengaplikasian e-Learning alangkah baiknya bila kita gunakan konsep-konsep yang berbasis pada analisis kebutuhan tiap-tiap pemakai. Sehingga dalam hal ini diperlukan suatu kerja sama yang saling berkaitan dalam membentuk suatu wadah untuk menuangkan karya cipta antara kebutuhan dan proses produksi materi untuk menghasilkan pembelajaran berbasis e-Learning yang optimal dan sesuai. Maka dalam hal ini diperlukan suatu pengembangan SDM yang dapat menguasai teknologi dan materi-materi pendidikan untuk dapat bekerja sama membentuk team work yang solid.

0 komentar:

Posting Komentar

 

My Blog List

Term of Use